TAHAP ANALISIS DAN TAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

I. Tahap Analisis

1. Identifkasi masalah

Tes IQ banyak digunakan oleh berbagai kalangan, misalnya pihak sekolah di SMA dalam menentukan jurusan. Hal ini dilakukan karena kemampuan IQ siswa berbeda-beda pada tingkatannya. Tes IQ yang biasa dilakukan adalah secara manual yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengetahui hasil IQ. Selain itu banyak peserta tes sulit memahami untuk menghitung hasil tes IQ karena cukup rumit.

2. Analisis masalah

Guru-guru mendapat kesulitan dalam pemilihan jurusan sesuai kemampuan siswa. Guru hanya cenderung melihat siswa dari kesehariannya saja sehingga dalam pemilihan jurusannya terkadang kurang tepat, akibatnya sering terjadi siswa salah piih jurusan sesuai dengan keinginannya dan IQ nya. Oleh karena itu, dengan semakin berkembangnya teknologi maka mitra ingin megembangkan metode pemilihan jurusan berbasis komputer yang diuji berdasarkan tes IQ mereka dan bagaimana merancang sebuah sistem aplikasi yang memindahkan tes IQ secara manual ke dalam sistem digital atau berbasis komputer.

3. Analisis kebutuhan

  • Data : Pertanyaan-pertanyaan dari beberapa literatur untuk dijadikan soal dalam latihan tes IQ.
  • Fungsional : Ada jurusan yang disarankan, ada nilai IQ , ada keterangan normal atau tingginya IQ untuk user sesuai data yang dimasukan.
  • Non-fungsional : Sistem hanya dapat digunkan dikomputer saja, sistem tidak menyediakan pilihan tanggal regristrsi, tidak meyediakan pilihan kelas, soal tidak diacak sehingga user bisa bertukar jawaban

II. Tahap Peracangan

1. struktur Navigasi

Struktur navigasi yang digunakan adalah struktur navigasi Campuran, merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas. Struktur ini gunakan paling banyak dalam aplikasi multimedia.

2. Interface

Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. Perancangan antar muka merupakan tahap akhir dari perancangan sistem, yaitu merancang form dan menu yang ada pada program serta menghubungkannya ke tabel database sehingga program data berjalan dengan baik. Teknik yang digunakan dalam interface tersebut adalah linguistic style. Linguistic Style adalah penyampaian aksi melalui bahasa yang dimengerti oleh computer, ciri-ciri teknik ini adalah: Masukan aksi melalui papan ketik alphabet yang ditulis atau diketik dan Bahasa yang dimengerti oleh computer merupakan bagian kecil dari Bahasa manusia. Setelah melihat ciri-ciri diatas menurut kelompok kami teknik interface yg digunakan adalah linguistic style.

Analisis Jurnal Sistem Informasi Psikolog

Penulis : Ahyuma & Irmawati
Tahun : 2016
Judul : Perancangan aplikasi tes iq siswa untuk peetimbangan pemilihan jurusan dengan metode forward chaining
Jurnal : Citec Journal
Vol/hal :3

Analisis Jurnal Sistem Informasi Psikologi

1. Pendahuluan

Intelegensi merupukan salah satu modal penting untuk meraih kesuksesan, sedangkan tes intelegnsi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
Tes IQ banyak digunakan oleh berbagai kalangan, misalnya pihan sekolah di SMA dalam menentukan jurusan. Hal ini dilakukan karena kemampuan Iq siswa berbeda – beda pada tingkatannya.

2. konsep jenis tes IQ

a. Berdasarkan kelompok :

  • Tes informasi
  • Tes pengertian
  • Tes hitungan
  • Tes kemiripan
  • Tes rentang angka
  • Perbendaharaan kata

b. Berdasarkan sifaf pertanyaan

  • Tes dengan pertanyaan terbuka kemungkinan jawaban lebih dari satu.
  • Tes dengan pertanyaan tertutup, jawaban terbatas

c. Perbedaan IQ dan TPA

  • IQ : pemeriksaan psikologi yang tujuannya hanya mengukur tingkat kecerdasan dan mengetahui pada tingkat mana seseorang, apakah suoerior, cerdas atau biasa saja.
  • TPA : adalah untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseoranf dibidang akademis.

Saat ini TPA telah menjadi standar penyaringan CPNS, karyawan swasta dan karyawan BUMN.

3. Unified Modeling Language (UML)

Menurut prabowo pudjo widodo dan herlawati (2011 : 6) UML adalah sebuab bahasa untuk mmenentukan visualisasi, konstruksi dan mengodumentasikan artifact ( bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berubah model, deskripsi atau perangkat lunak).

a. Bagian UML :

  • View : untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda.
  • Use case view : fungsional sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external aktor.
  • Logical view : fungsional dari ssistem struktur statis dan kelaborasi dinamjs yang terjadj ketika objek mengirim pesan ke objek lain dalam suatu fungsi tertentu.
  • Component view : mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul.
  • Conxurrecy view : mendeskeipsikan fisik dari sistem seperti komputer dan bagaimana hubungan dengan lainnya.
  • Diagram : grafik yang menunjukan simbol elmen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem.

b. Metode

Alur penelitian :

Mengumpulkan soal ipa dan ips dari sekolah → memilih soal yang akan dijadikan tes → pembuatan aplikasi tes IQ → uji coba aplikasi pada sekolah → penentuan hasil jurusan.

Alur penelitian diatas menggunakan metode forward chaining adalah metode pencriann atau teknik pelacakan ke depan adalah data-driven yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan.

Analisa sistem yang diajukan :

Analisa disini seorang siswa melakukan secara komputerisasi. Cara dengan regristasi sebagai peserta setelah itu siswa login dan memulai tes secara online.

c. Hasil dan pembahasan

1) Hasil input dan output

  • Login administrator: Digunakan untuk login admin agar dapat mengakses soal – soal dan hasil tes.
  • Regristasi siswa: Digunakan untuk meregristasi data dari soswa yang akan ujian sebelum memulai tes.
  • Form tes: Berupa tes tes yang akan diujikan dimana nantinya akan mengasah kemampuan siswa.

2) Evaluasi terhadap aplikasi IQ yang telah terbangun dalam penelitian

a) Aspek pengujian

Pengujian ini meliputi white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan. Menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian ( febriyanno suryana : 2011 )

b) Mekanisme uji coba

Menggunaka. Lengkah – langkah dari teknik pengujian basis path sebagai berikut :

  • Buat flowcart ke flowgraph
  • Transformasi flowcart ke flowgraph
  • Tentukan cyclomatic complexity (CC), Region (R) dan independent path (IP) dari flowcart ke flowgraph
  • Akan disimpulkan bahwa modul sudah aman dari kesalahan logika jika nilai CC = R = IP

Dengan menggunakan metode pengujian white box perakayasa sistem dapat melakukan test case yang dapat:

  • Memberikan jaminan jalur Independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali.
  • Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.
  • Mengeksekusi semua loop pada batasan masalah dan operasional masalah.
  • Menggunakan struktur data internet untuk menjamin validitasnya.

c) Skenario uji coba

Jika hasil CC, IP dan R = bernilai sama berati pengujian sistem sudah benar dengan alur logika.

d) Hasil uji coba

Kesimpulan dari rekapitulasi penghitungan diatas didapat jumlah CC = 11, R = 11 dan IP = 11. Karena jumlah tiga parameter ini sama.

4.  Kelebihan

  1. Memudahkan siswa untuk memilih jurusan yang akan ia pilih nantinya
  2. Lebih menghemat waktu karena dilakukan dengan cara kelompok bukan individual.

5. KEKURANGAN

  1. Terlihat rumit karena menggunakan metode forward chaining.
  2. Sewaktu-waktu jaringan internet bisa jadi bermasalah dan bisa saja terjadi error pada system.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyuna & Irmawati. (2016). Perancangan Aplikasi Tes IQ Siswa untuk Pertimbangan Pemilihan Jurusan dengan Metode Forward Chaining. Citec Journal. 3(2). 102-112.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEST IQ MANUAL & BERBASIS KOMPUTER

Tes intelegensi atau tes IQ adalah suatu kegiatan pengukuran atau penilaian melalui upaya yang sistematik untuk mengungkap aspek-aspek psikologi tertentu dari individu. Tes intelegensi sering digunakan berbagai kalangan seperti di sekolah dalam menentukan jurusan atau di perkantoran dalam seleksi pegawai. Tes intelegensi ini dapat dilakukan secara manual dan komputer .
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tes IQ manual dan tes IQ berbasis komputer:

a. Tes IQ yang biasa dilakukan adalah secara manual. Tes ini biasanya dilakukan secara individu atau kelompok. Peserta diminta menjawab pertanyaan terbuka atau tertutup. Setelah tes selesai kemudian tester melakukan scoring. Pada tahap scoring ini tester membutuhkan waktu lama, karena tester harus memeriksa satu per satu jawaban yang dijawab testee. Setelah dilakukan scoring dilakukan interpretasi oleh psikolog.

  • Kelebihan dari tes IQ manual, akan lebih banyak orang mengerti
    dengan instruksi karena disampaikan secara langsung dan dapat
    bertanya jika belum mengerti.
  • Kelemahannya adalah membutukan waktu yang lama untuk
    mengerjakan test IQ tersebut, membuat testee bosan dengan test
    tersebut Karena soal yang terlalu banyak.

b. Tes IQ yang dilakukan melalui komputer dapat memudahkan testee dalam
pengisian tes, karena testee tidak diharuskan membawa alat tulis. Testee
diminta untuk mengerjaan pertanyaan terbuka atau tertutup melalui sebuah
aplikasi di komputer. Setelah testee menjawab semua pertanyaan yang ada,
barulah tester mulai melakukan scoring melalui computer pula. Pengerjaan
dan proses scoring sangatlah mudah, hanya dengan beberapa klik saja sudah
mendapatkan hasil. Tes IQ melalui komputer sudah terprogram dengan baik
dan meminimalisir kesalahan saat mengerjakan tes IQ.

  • Kelebihannya dari test IQ berbasis komputer tidak membutuhkan
    waktu yang lama untuk mendapatkan hasil scoring dan testee tidak
    perlu menyiapkan alat tulis.
  • Kelemahannya adalah tidak semua orang mengerti dengan instruksi
    test IQ berbasis computer karena tidak dijelaskan secara langsung dan
    tidak ada pertanyaan jika testee belum mengerti.